Jumat, 22 Oktober 2010

karawitan Bali

fyuh..lumayan juga tuh UTS karawitan Balinya..asli, gw cuma ngemeng-ngemeng (haha), dua lembar folio dilibas, penuh goresan tinta (wuidiii bahasanyaaaaa),tapi masalah isi jangan tanya deh, ampuuun...
ehm, cuma sekedar share, ni sebagian materi MPKS karawitan bali

Sacara substantif seni menjadi bagian dari kitab suci sehingga seni bisa berkelindan dengan masyarakat bali.
Weda  smreti  untuk membahagiakan semesta
Upaweda  weda yang sangat aplikatif dalam kehidupan
Upaveda
adalah kitab-kita yang menunjang pemahaman Veda.Masing2 kitab Catur Veda memiliki kitab upaveda
1. RgVeda ; Ayurveda : ilmu tentang kesehatan
2. Yajurveda ; Dhanurveda : ilmu perang
3. Samaveda ; Gandharvaveda : ilmu pengetahuan samagana ( melagukan mantra Samaveda ) dan seni musik pada umumnya.
4. Artharvaveda ; Arthaveda : ilmu tentang pemerintahan, ekonomi, pertanian, ilmu sosial

tuhan melakukan jagad raya diciptakan oleh Syiwa atas perintah Bharata dengan tarian
Dalam mitologinya, tarian-tarian diciptakan oleh Dewa Brahma,dan sebagai dewa tarian adalah Dewa Siwa dikenal dengan sebutan Siwa Nata Raja. Beliau memutar dunia ini dengan suatu gerakan-gerakan mistis yang disebut dengan mudra, yang memiliki kekuatan gaib. Dimana setiap gerakan tangan dan gerakan tubuhya memiliki kekuatan, sehingga tarian ini tidak semata-mata mementingkan keindahan rupa. Namun didasari atas gerakan mudra tersebut, sehingga tarian tersebut memiliki kekuatan sekala dan niskala atau kekuatan nyata dan tidak nyata. Namun hanya beberapa saja dari gerakan mudra itu yang dapat dijumpai dalam tarian Bali. Namun demikian ciri khas tarian bali dan nilai artistic magisnya yang bersifat sekala dan niskala tetap kita jumpai, walaupun tidak sepenuhnya dalam bentuk mudra.
Seniman yang akan mencipta karya seni harus menyembah dewa keindahan yaitu Syiva.

Konsepsi seni religi: (fungsi & makna seni)
1. Transendensi&imanensi (dari atas (Tuhan))
2. Tolak bala
3. Ritus kesuburan
4. Ruwatan, harmonisasi
SEJARAH PERKEMBANGAN SENI BALI
1. PRASEJARAH (0-882 M)
Sni masih dianggap sakral dan hanya digunakan untuk upacara pemujaan (sebelum Belanda masuk)
Arca  kepala, tangan dan kaki masih belum jelas.ex: arca sederhana di Buleleng
Tari  masih ditarikan di Truyan, yang menari bukan sembarang orang, ada persyaratan
2. Bali kuno
Tari raja Bali menikahi putri China.
Anggapan masyarakat:
- Mata (mata orang Cina sipit)
- Fisik raja Bali (jelek, sedangkan orang Cina cantik)
- Raja yang digambarkan dalam memerintah dianggap tidak bagus
- Anggapan orang cina “lebih” oleh masyarakat Bali
- Tolak bala dan sebaginya sudah mulai punah
- Fungsi kesenian......
Tari barongmenggunakan daun pisang,topeng batok kelapa, sekarang kayu pahat
Bejana air suci di daerah pura puser, jagat pejeng “air kehidupan abadi”terukir
3. Zaman raja-raja Bali
Kesenian berkembang pesat di keraton dan menjadi sesuatu yang wajib dipelajari
Barong unsur baik
Rangda unsur jahat(calon arang)
Dramatari ritual magis yang melakonkan kisah-kisah yang berkaitan dengan ilmu sihir, ilmu hitam maupun ilmu putih, dikenal dengan Pangiwa / Pangleyakan dan Panengen. Lakon-lakon yang ditampilkan pada umumnya berakar dari cerita Calonarang, sebuah cerita semi sejarah dari zaman pemerintahan raja Airlangga di Kahuripan (Jawa timur) pada abad ke IX. Cerita lain yang juga sering ditampilkan dalam drama tari ini adalah cerita Basur, sebuah cerita rakyat yang amat populer dikalangan masyarakat Bali. Karena pada beberapa bagian dari pertunjukannya menampilkan adegan adu kekuatan dan kekebalan (memperagakan adegan kematian bangke-bangkean, menusuk rangda dengan senjata tajam secara bebas) maka Calonarang sering dianggap sebagai pertunjukan adu kekebalan (batin).
Dramatari ini pada intinya merupakan perpaduan dari tiga unsur penting, yakni Babarongan diwakili oleh Barong Ket, Rangda dan Celuluk, Unsur Pagambuhan diwakili oleh Condong, Putri, Patih Manis (Panji) dan Patih Keras (Pandung) dan Palegongan diwakili oleh Sisiya-sisiya (murid-murid). Tokoh penting lainnya dari dramatari ini adalah Matah Gede dan Bondres. Karena pagelaran dramatari ini selalu melibatkan Barong Ket maka Calonarang sering disamakan dengan Barong Ket. Pertunjukan Calonarang bisa diiringi dengan Gamelan Semar Pagulingan, Bebarongan, maupun Gong Kebyar. Dari segi tempat pementasan, pertunjukan Calonarang biasanya dilakukan dekat kuburan (Pura Dalem) dan arena pementasannya selalu dilengkapi dengan sebuah balai tinggi (trajangan atau tingga) dan pohon pepaya.
- Arja dramatari aja gadongan (katak) diiringi musik dengong, llaki2 memerankan perempuan
4. Jaman belanda
Seni berubah fungsi, belanda membentuk kelompok seni, seni tidak lagi sakral tapi untuk mencari keuntungan,tokoh: Mario dikirim ke perancis
5. Masa kemerdekaan
Muncul sekolah formal SMKI, wajib semua seni. Tahun 1970 cendikiawan membagi 3 kategori kesenian
A. Sakral tari wali, tari rejang dewa(wajib ditarikan sebelum upacara berlangsung)
Ditarikan oleh penari tua, orang2 suci, bukan remaja karena keinginan remaja (masih labil,senang2,banyak keinginan), tidak seperti orang tua dan anak2 yang belum akil balik.
B. Bebali
Wayang lemah uapacara keagamaan, ruwatan,3 bulan, 1,5 tahun bayi
C. Balih-balihan
Tari-tarian yang bisa ditonton oleh orang banyak
Konsep yang mendasari seni Bali
a. Nawa rasa (pengaruh estetika Hindhu)
1.srenggara rasa -asmara-rati (ekspresi)
2.hasya rasa -tertawa-humor
3.karuna rasa -kasih-soka
4.raudira rasa -ganas-krodha
5.Vira rasa -pahlawa-utsaha
6.bhayanaka rasa -khawatir- bhaya/takut
7.bibhatsa rasa -ngeri-jugupsa/muak
8.adbhuta rasa -takjub-wismaya/heran
9.santa rasa -damai-sama/tenang
Seni rasa tersebut menjadi universal, prose tersebut (sublimasi) bisa berhasil jika didukung konsep yoga dan mudra.

Konsep taksu
Niali esensial dan ekstensial seni bali, terepresentasi pada bentuk seni (form) dan isi(content), perpaduan aspek teknik seni (fisikal/aspek luar- intelektual)+ supranatral being (non fisik-aspek “dalam”, batin)
Konsep yoga dan mudra
Yoga:praktik pengaturan nafas (pranayama) untuk membangkitkan energi dalam(inner power,prana)
Yoga-tari: yoga dalam gerak dinamis sebagai media pemujaan Tuhan merupakan esensi spiritualitas apostotik
Mudra: gerak jari dan tangan pendeta dalam upacara pemujaan -

Sumber koreografis tari/ seni Bali:
Gerak mudra, gerak satwa,gerak manusia, gerak tumbuhan dan alam
Tari adalah gerakan kosmos/ semesta, tari pada dasarnya sakral karena imprementasi alam/semesta
Gerakan mudra didasari yoga yang direpresentasi dalam tarian
Abhaya mudra (menghalau segala bahaya)
Sifat= mistik
Tangan mengandung nilai simbolik: jempol (dewa langit), telunjuk (dewa angin), tengah (dewa api/agni), manis (dewa bumi/pertiwi), kelingking (dewa air/ waruna)

Sapta cakra dalam yoga kundalini: Berdasarkan tingkatannya,cakra didalam tubuh manusia terbagi menjadi 7 ( tujuh )

1. CAKRA DASAR

Cakra ini lebih dikenal dengan badan fisik yang terletak diujung tulang ekor.cakra ini berwarna merah.fungsi cakra ini adalah untuk menjaga kesehatan,keseimbangan dan kekuatan tubuh.

2. CAKRA PUSAR/TANTIEN

Sebagian praktisi menyebut dengan cakra pusar,cakra ini mempengaruhi emosi manusia yang meliputi rasa senang,marah,sedih dan bentuk bentuk emosi lainnya.

3. CAKRA SOLAR PLEXUS

Cakra ini berwarna kuning dan terletak diulu hati.cakra ini menghubungkan antara titik kesadaran dan titik alam bawah sadar.

4. CAKRA JANTUNG

Cakra ini mempunyai karakteristik berwarna hijau yang terletak tepat dijantung.cakra ini bersifat mempengaruhi rasa kasih sayang,cinta dan peduli kepada sesama ciptaan Tuhan.

5. CAKRA TENGGOROK

Cakra ini berwarna biru dan terletak ditenggorokan.cakra ini berfungsi mempengaruhi spirit atau semangat seseorang.

6. CAKRA AJNA

Cakra ini terletak diantara kedua mata agak keatas atau yang dikenal juga dengan mata ketiga.auar cakra ajna berwarna keunguan atau indigo.warna ungu perlambang antara putih dan hitam,baik dan jahat,nyata dan gaib.cakra ajna merupakan salah satu tempat yang sering diaktifkan para spiritualis untuk membuka mata ketiga yang berkaitan dengan penginderaan khususnya penglihatan gaib.

7. CAKRA MAHKOTA

Cakra ini merupakan cakra tertinggi yang terletak dikepala bagian atas.karakteristik aura cakra mahkota berwarna putih.cakra ini berkaitan langsung dengan kesadaran spiritual atau keyakinan seseorang kepada Allah SWT . pengaktifan cakra ini akan membawa seseorang pada tingkat spiritual tinggi.
Pranayama:
Tangan kananpurusasimbol dari ayah (simbol positif)
Tangan kirisimbol dari ibu (simbol negatif)lebih suci
Dalam anjalai mudramelebur (+) dan (-)

Sebuah tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari Gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya luwes atau elastis dan kemudian diartikan sebagai gerakan lemah gemulai (tari). Selanjutnya kata tersebut di atas dikombinasikan dengan kata "gong" yang artinya gamelan, sehingga menjadi "Legong" yang mengandung arti gerakan yang sangat terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Sebutan Legong Kraton adalah merupakan perkembangannya kemudian. Adakalanya tarian ini dibawakan oleh dua orang gadis atau lebih dengan menampilkan tokoh Condong sebagai pembukaan dimulainya tari Legong ini, tetapi ada kalanya pula tari Legong ini dibawakan satu atau dua pasang penari tanpa menampilkan tokoh Condong lebih dahulu. Ciri khas tari Legong ini adalah pemakaian kipas para penarinya kecuali Condong.
Gamelan yang dipakai mengiringi tari Legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan. Lakon yang biasa dipakai dalam Legong ini kebayakan bersumber pada:
• cerita Malat khususnya kisah Prabu Lasem,
• cerita Kuntir dan Jobog (kisah Subali Sugriwa),
• Legod Bawa (kisah Brahma Wisnu tatkala mencari ujung dan pangkal Lingganya Siwa),
• Kuntul (kisah burung),
• Sudarsana (semacam Calonarang),
• Palayon,
• Chandrakanta dan lain sebagainya.
Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari:
• Papeson
• Pangawak
• Pengecet, dan
• Pakaad

Beberapa daerah mempunyai Legong yang khas, misalnya:
• Didesa Tista (Tabanan) terdapat jenis Legong yang lain, dinamakan Andir (Nandir).
• Di pura Pajegan Agung (Ketewel) terdapat juga tari Legong yang memakai topeng dinamakan Sanghyang Legong atau Topeng Legong.
Daerah - daerah yang dianggap sebagai daerah sumber Legong di Bali adalah:
• Saba, Pejeng, Peliatan (Gianyar),
• Binoh dan Kuta (Badung),
• Kelandis (Denpasar), dan
• Tista (Tabanan).

0 komentar:

Posting Komentar